Sementara itu, dalam seminggu
belakangan ini, lembaga penelitian bertaraf dunia, IPSOS, menyatakan bahwa
orang indonesia adalah warga yang paling optimis di ASEAN dalam hal menanggulangi
pandemi. Optimisme ini berdasarkan fakta bahwa upaya 3T (Tracing, Testing, dan
Treatment) pemerintah terutama di bagian treatment,
terus membaik.
Terkait 3M (Memakai Masker,
Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan), hasil pemantauan satgas COVID-19
menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia tetap memakai masker dan
menjaga jarak pada saat liburan panjang pada akhir pekan kemarin.
Sementara
menurut hasil riset UNICEF dan Nielsen
menunjukan bahwa cuci tangan paling sering dipraktikkan masyarakat Indonesia. “Kadangkala
3M masih dipraktikan secara terpisah. Kadang rajin cuci tangan tapi lupa pakai
masker dan lengah menjaga jarak. Yang bagus sebenarnya semuanya harus dilakukan
bersamaan dalam satu paket, satu kesatuan. Karena kalau dilakukan bersama, maka
risiko COVID-19 langung turun drastis. 3M bisa menurunkan penularan sampai 0
persen,” ujarnya.
Kemudian hal lain yang meningkatkan
optimisme adalah, sesuai dengan penelitian IPSOS bahwa adanya semangat tinggi
dan upaya mencari dan menyediakan vaksin. “Ada vaksin yang dikembangkan oleh Indonesia
sendiri. Ada yang bekerja sama dengan negara lain dalam kerangka kerjasama
global dan multi lateral,” jelasnya.
Prof. Gusti Ngurah Mahardika,
Ahli Virologi Universitas Udayana, dalam kesempatan berbeda menegaskan bahwa
vaksin yang akan digunakan adalah vaksin yang pasti aman, dan tentunya punya
khasiat yang tinggi. Faktor keamanan dan hasil-hasil uji klinis fase akhir tentunya
jadi bahan pertimbangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memberikan
izin nantinya.
“Dalam dialog saya dengan
Prof. Mahardika Senin kemarin, beliau juga mengingatkan bahwa kita semua ini
punya andil dan berjasa dalam mensukseskan vaksinasi nanti. Maka mari kita
doakan bersama uji klinis dapat berlangusng sukses dan vaksin yang manjur akan
hadir. Dukung penuh proses vaksinasi di seluruh Indonesia”, tambah dr. Reisa
Broto Asmoro.
Kabar baik ini bukan hasil
kerja satu atau dua orang saja, tapi juga merupakan kerja semua pihak sebagai
satu kesatuan bangsa Indonesia. Puluhan ribu dokter dan tenaga medis lainnya berjuang
bersama para relawan, personil TNI, Polri, dan aparat Pemda sampai ke tingka
RT/RW. Mereka telah aktif meningkatkan kinerja pelacakan, pemeriksaaan, dan
pengobatan. Dan tentunya semua komponen masyarakat yang telah disiplin
melakukan upaya pencegahan dengan cara memakai masker, menjaga jarak aman, dan
mencuci tangan (3M). Seperti yang telah kita yakini kalau bersama sama Indonesia
pasti bisa. (Martinus)
Baca Berita:
Hasli Survey : Masyarakat Indonesia Optimistis Ekonomi Segera Pulih
Ketua Satgas Imunisasi IDAI: Izin Penggunaan Darurat Vaksin Dapat Dikeluarkan dengan Perhatikan Keamanan, Khasiat, dan Mutu
Program Pemulihan Ekonomi Nasional Klaster Perlindungan Sosial Akan Tercapai 100%
Pemkab Bekasi Canangkan Pekan Gotong Royong Bekasi Bebas Banjir
Pemkab Bekasi Dukung Rencana Pembangunan Bendungan Kali Bekasi
Ketua Satgas Imunisasi IDAI: Izin Penggunaan Darurat Vaksin Dapat Dikeluarkan dengan Perhatikan Keamanan, Khasiat, dan Mutu
Program Pemulihan Ekonomi Nasional Klaster Perlindungan Sosial Akan Tercapai 100%
Pemkab Bekasi Canangkan Pekan Gotong Royong Bekasi Bebas Banjir
Pemkab Bekasi Dukung Rencana Pembangunan Bendungan Kali Bekasi