WAY KANAN, MEDIA METROPOLITAN---Pemerintah telah berupaya meningkatkan pendiikan
melalui Program Indonesia Pintar (PIP). Biaya tersebut dialokasikan dari uang
negara yang trasfer melalui tabungan pelajar siswa sebesar Rp 450.000/ tahun
untuk Sekolah Dasar. Tetapi dana PIP tersebut diduga dimanfaatkan bendahara
sekolah untuk memperkaya diri.
Beberapa orangtua
siswa Sekolah Dasar Negeri
1 (SDN 1), Tanjung Serupa, Kecamatan Pakuan Ratu, Kabupaten Way Kanan, mengatakan. Dana Program Indonesia Pintar
(PIP) tahun 2019-2020, hanya
diterima siswa sebesar Rp 200.000 dan Rp 250.000. Buku tabungan siswa dipegang
oleh Bendahara sekolah, katanya.
“Iya mas, kami mendapatkan bantuan PIP, yang pertama kami
hanya di kasih uang katanya bantuan sebesar Rp.200.000 ada juga yang Rp
250.000, mas gak merata,” ucap (M) salah seorang wali murid yang enggan
disebutkan namanya, Senin (24/5/2021)
Waktu saya tanyakan kepada gurunya, katanya tahun 2020 dan
2021 anak saya gak dapat Kata Tugimin guru anak saya, selama ini mas buku
tabungan/buku rekening di tahan sama pak Tugimin, guru sekaligus bendahara
sekolah, jadi kami gak tau mas dan kami gak bisa ngecek,” ujar wali murid.
Menurut M merasa
ada yang tidak sesuai, saya
memutuskan memberanikan diri untuk meminta buku rekening anaknya. Dalam buku tabungan tersebut diketahui
ada nominal jumlah transaksi.
“Terus saya nekat mas
saya memberanikan diri untuk minta buku rekening anak saya sama pak Tugimin
(Bendahara), terus saya cek dan saya tanyakan kepada pegawai bank katanya, ini
rutin di ambil pak setiap pencairan,” bebernya.
Dari hasil penelusuran awak media didapatkan informasi dari
sebagian wali murid yang mendapatkan bantuan dana PIP kurang lebih sekitar 60
lebih siswa yang mendapatkan bantuan dana PIP.
Seperti diketahui, bantuan dana PIP menurut situs resmi
Kemendikbud RI,
pip.kemdikbud.go.id dana PIP untuk SDN ditetapkan sebesar Rp.450.000, namun
kenyataannya para wali murid/murid SDN 1, Tanjung serupa, Kecamatan Pakuan
Ratu, Kabupaten Way Kanan
hanya menerima Rp.200.000 – 250.000.
Masih dari penelusuran awak media, ternyata kejadian
berkurangnya nilai nominal uang dari bantuan PIP itu juga turut dialamai oleh
beberapa walimurid lainya.
“Begitu pula punya kami mas, kata wali murid yang lainnya,”
(A),(Z),(K) dan (R), buku
rekening tabungan anak saya sampai sekarang masih di tahan oleh pak
Tugimin,”imbuh K.
Hingga berita ini dibuat, pengelola sokolah
belum berhasil ditemui. (sangun
efendi)