 |
Fhoto : Wisata Hutan Mangrove pantai sungai jingkem di
Kampung sembilan, Desa samudera Jaya, kecamatan Tarumajaya/Net |
KAB.BEKASI,
MEDIA METRPOLITAN - Pemerintah Kecamatan Tarumajaya menyambut baik rencana uji
coba pembukaan tempat wisata sebagai salah satu upaya relaksasi untuk mendukung
pemulihan ekonomi.
"Pada
prinsipnya kami sangat mendukung, karena ini merupakan bagian dari upaya
relaksasi peningkatan ekonomi dari sektor wisata," kata Camat Tarumajaya
Dede Mauludin,Kamis (9/9/21)
Namun
demikian, pihaknya menegaskan, perlu mempersiapkan pendukung sarana protokol
kesehatan di area wisata untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
"Ya,
tentunya tempat wisata harus menyiapkan sarana dan aturan bagi para pengunjung
agar sesuai dengan standar protokol kesehatan," ujarnya.
Pihaknya
juga akan menerjunkan petugas kesehatan dan Satpol PP untuk melakukan
pengawasan dan memastikan kegiatan wisata di tempat tersebut sudah memenuhi
standar protokol kesehatan dengan baik.
Dede
menambahkan, wilayah Kecamatan Tarumajaya memiliki lima tempat wisata unggulan,
yakni Jembatan Cinta Pal Jaya, Sungai Jingkem, Sungai Rindu, Lorong Samudera
dan Transera Waterpark.
"Tempat
wisata di Tarumajaya yang paling ramai pengunjungnya yakni wisata air, salah
satunya Jembatan Cinta. Nanti kita akan prioritaskan dalam kepengawasan
prokesnya jika sudah mulai dibuka untuk umum," terangnya.
Pihaknya
berharap dengan adanya rencana uji coba pembukaan tempat wisata di Kabupaten
Bekasi, penerapan prokes dapat berjalan dengan baik dan dipatuhi, baik oleh
pengelola maupun pengunjung.
"Dengan
dibukanya tempat wisata, kita berharap ekonomi masyarakat kembali berjalan
normal, tapi dari sisi kesehatan kita juga akan melakukan pengawasan ketat, jangan
sampai muncul klaster baru Covid-19," ucapnya.
Sebelumnya,
Pj. Bupati Bekasi mengatakan Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Bekasi akan mulai mempersiapkan uji coba pembukaan sektor
pariwisata demi membangkitkan ekonomi yang sebelumnya berimbas pada PPKM level
4.
"Saya
sudah tugaskan kepada Pak Kadis Pariwisata untuk melakukan pengecekan kesiapan
wisata, memang saat ini kita memerintahkan wisata yang akan dibuka harus
melakukan asesmen terlebih dahulu," ujar Pj. Bupati usai mengikuti zoom
meeting dengan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, di
Command Center, Gedung Diskominfosantik, Cikarang Pusat, Selasa (7/9).
Menurut
Dani, perkiraan destinasi wisata yang akan mulai diuji coba dari Dinas
Pariwisata di masa relaksasi PPKM Level 3 ini belum seluruhnya. Melainkan yang
sudah siap dan memenuhi syarat dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.
"Destinasi
yang akan dimulai uji coba seperti Waterboom Lippo Cikarang, wisata alam
seperti Kawung Tilu, itu nanti yang akan kita coba," terangnya.
Dirinya
berharap relaksasi pada sektor-sektor tertentu dapat membantu para pelaku usaha
dalam hal kebangkitan ekonomi dan Kabupaten Bekasi dapat kembali turun menjadi
level 2.
"Relaksasi
ini mohon dijalankan dengan penuh tanggung jawab, aspek-aspek protokol
kesehatan yang telah ditentukan harus diterapkan. Kita harus buktikan Kabupaten
Bekasi siap untuk turun level 2, sehingga lebih banyak relaksasinya."
Pungkasnya.
Sementara
itu, Pemerintah resmi memperpanjang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) di pulau Jawa dan Bali pada tanggal 7-13 September 2021.
Kegiatan operasi di pusat perbelanjaan sampai tempat wisata akan dibuka atau
diperluas dengan tetap mengikuti protokol kesehatan (prokes).
Menurut
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, kegiatan
operasi di mal atau pusat perbelanjaan akan dilonggarkan, khususnya untuk
durasi makan di tempat (dine in) pada restoran dan kafe yang ditambah.
"Penyesuaian
waktu makan atau dine in di dalam mal menjadi 60 menit dengan kapasitas 50
persen," terangnya.
Selain
itu, juga akan dilakukan ujicoba pembukaan 20 tempat wisata di kota dengan
Level 3 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan implementasi
platform PeduliLindungi.
"Untuk
Kabupaten/Kota dengan Level 2 juga akan diwajibkan untuk menggunakan
PeduliLindungi pada tempat-tempat wisata yang sudah diperbolehkan buka."
Ucapnya.
Penerapan
aplikasi PeduliLindungi akan dilakukan di daerah luar Jawa-Bali yang sudah
memiliki tingkat vaksinasi dosis pertama minimal 50 persen. (Ely/Martinus)