BANDUNG, MEDIA METROPOLITAN-- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerima kunjungan kerja
dari Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM. Dalam kunjungan
tersebut Ridwan Kamil menyampaikan potensi ekonomi dan penanganan COVID-19 di
Jawa Barat.
Menurut Ridwan Kamil potensi
ekonomi Jawa Barat sangat besar. Pada kuartal II-2012 pertumbuhan ekonomi Jawa
Barat tumbuh 6,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on
year).
Dari sisi investasi, Jawa Barat
menjadi destinasi favorit para investor. Realisasi investasi penanaman modal
asaing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Jabar pada
semester I/2021 telah mencapai Rp72,46 trilliun.
Rinciannya, realisasi PMA
sebesar Rp44,27 trilliun dan realisasi PMDN sebesar Rp28,19 trilliun. Angka ini
telah mencapai 56,90 persen dari target yang telah ditetapkan oleh Kementerian
Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp127 triliun
pada 2021.
“Ekonomi terbesar kami adalah
dari industri karena Jawa Barat adalah rumah dari industri. Kami nomor satu
destinasi investasi,” kata Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Rabu (13/10/2021).
Dari sisi penanganan COVID-19,
kondisi di Jawa Barat sudah jauh lebih baik. Berdasarkan data Bersatu Lawan
COVID-19 per 9 Oktober, angka keterisian tempat tidur rumah sakit (bed
occupancy rate/BOR) di Jawa Barat tinggal 4,03 persen.
Sementara angka kasus aktif
hanya 0,29 persen. Saat ini Jawa Barat sedang mempersiapkan diri beranjak dari
pandemi ke endemi.
“BOR kami hanya 4 persen dari 91
persen. Jadi kami tetap menjaga protokol kesehatan dan kami melihat ke depan
untuk mempersiapkan endemi,” kata pria yang kerap disapa Kang Emil.
Di sisi lain, Pemda Provinsi
Jawa Barat juga sedang mempersiapkan tujuh ekonomi baru pasca-COVID-19. Tujuh
ekonomi yang dimaksud adalah meraup peluang investasi perusahaan yang pindah
dari Tiongkok, swasembada pangan, swasembada teknologi, mendorong peluang
bisnis di sektor kesehatan, inovasi digital, green business ataupenerapan
ekonomi berkelanjutan, dan pariwisata lokal.
“Jawa Barat juga kini sedang
menyiapkan tujuh ekonomi baru pasca COVID-19,” kata Ridwan Kamil.
Sementara itu, Duta Besar
Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM mengatakan, pertemuan ini adalah
untuk membahas kerja sama antara kedua negara. Kerja sama ini mencakup beberapa
bidang dari mulai pendidikan, investasi, ekonomi digital, dan pembangunan
berkelanjutan.
“Saya senang memulai kunjungan
kerja pertama saya ke Jawa Barat hari ini untuk mempelajari sekaligus
memperdalam kedekatan antara Jawa Barat dengan Australia,” kata Duta Besar
Williams.
Menurutnya, Jawa Barat adalah
rumah bagi berbagai pekerjaan baru yang membuka peluang investasi dan kerja
sama ekonomi antarnegara kita. Hal ini dimungkinkan dengan Perjanjian Kemitraan
Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).
Penggerak kegiatan ekonomi, kata
Williams, akan menjadi semakin penting untuk mendukung kemakmuran penduduk
Australia dan Indonesia, di saat negara kita tengah berjuang bersama untuk
pulih dari pandemi COVID-19.
Selanjutnya, Duta Besar Williams
akan bertemu dengan pebisnis Australia di Jawa Barat untuk berdiskusi tentang
perluasan ekonomi dan peluang investasi terkait dengan IA-CEPA. Pertemuan
dengan mitra di bidang pendidikan akan memberikan kesempatan untuk bertukar
informasi terkini mengenai peluang pertukaran pelajar dan kerja sama
pendidikan, saat kedua negara pulih dari pandemi COVID-19.
Pemerintah Australia telah
mengumumkan tahapan selanjutnya untuk membuka pembatasan internasional dalam
berapa bulan mendatang. Termasuk memperluas jenis vaksin yang diakui yakni
vaksin Sinovac untuk mengakomodasi wisatawan yang masuk dari Indonesia.
Kemudian, Duta Besar Williams
akan bertemu dengan Jabar Digital Service (JDS) untuk mempelajari peran big
data dan inovasi teknologi didukung Australia, dalam menangani COVID-19 di
Jabar.
Duta Besar Williams juga
direncanakan akan berkunjung ke Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat. (Supriyanto)