KOTA BANDUNG, MEDIA METROPOLITAN- Sekitar 80 persen kelurahan di Kota Bandung sudah berada di zona
hijau. Kendati demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas
Kesehatan tetap melakukan penanganan Covid-19 dengan 5M, 3T, dan percepatan
vaksinasi.
Kepala Dinkes Kota
Bandung, dr. Ahyani Raksanagara mengungkapkan, kasus Covid-19 di Kota Bandung
dinilai turun berdasarkan beberapa indikator. Di antaranya kasus positif aktif
di bawah 100.
“Kasus kesembuhan naik
terus, kasus meninggal dua minggu terakhir sangat landai sehari bisa satu bisa
nol. Mudah-mudahan terus membaik dan menunjukkan yang sakit tidak berat atau
bisa tertangani,” katanya pada Program Bandung Menjawab di Auditorium Rosada,
Balai Kota Bandung, Selasa (5 Oktober 2021).
Selain itu, Bed Occupancy Rate (BOR) dari 20 Rumah Sakit
rujukan Covid-19 di angka 11 persen yang jauh di bawah standar WHO, 30-40
persennya juga diisi oleh warga luar Kota Bandung. Jumlah tempat tidur menurun
karena banyak dikonversi kembali untuk melayani pasien non Covid-19.
Indikator lain positivity rate yang diperoleh dari jumlah semua
pemeriksaan lab yaitu 0,22. “Angka itu artinya penyebaran sangat lambat. Hal
lain yang mendukung penanganan pandemi itu kecepatan capaian vaksinasi, dosis
satu sudah mencapai 85,6 persen,” lanjutnya.
Tak hanya itu, sejumlah
tempat isolasi terpadu juga seperti tiga hotel sudah tidak diperpanjang sejak
30 September 2021 lalu. Hal itu karena tempat untuk isolasi mandiri di
kewilayahan juga sudah banyak, terlebih di beberapa kecamatan dan kelurahan ada
yang nol kasus.
“Sekitar 80 persen
Kelurahan zona hijau. Jadi dapat tertangani di isolasi mandiri di rumah, karena
Puskesmas juga punya waktu memantau, juga di tempat isolasi wilayah,” kata
Ahyani.
“Isolasi terpadu
tingkat kota saat ini kita tidak siapkan. Itu sangat dinamis. Kalau diperlukan,
cari lagi tempat. Sebagai backup yang Provinsi, Secapa AD masih,” lanjutnya.
Ahyani juga
menyampaikan, sebagai antisipasi terjadinya klaster, pihaknya akan
menggencarkan 3T.
“Makanya ketika ketemu
klaster, kita tracing, lacak sumber awalnya. Dilihat dari pelacakan, begitu
satu kasus positif kita pastikan polanya dapat dari mana. Termasuk Pembelajaran
Tatap Muka kita sedang bersiap untuk survaillance aktif di sekolah untuk
melihat gambaran kondisi dan situasinya,” paparnya.
Ia menambahkan, Dinkes
Kota Bandung menjadikan strategi 5M, 3T, dan Vaksinasi sebagai strategi atau
rumus dalam menangani pandemi Covid-19.
“Pandemi masih
berlangsung masih terjadi di belahan dunia, Indonesia, Kota Bandung, akan
tetapi kita harus mengendalikan dengan baik agar jangan banyak korban, terlebih
sampai meninggal,” ucapnya. (Supriyanto)