KAB BEKSI, MEDIA METROPOLITAN-- Menghadapi bencana hidrometeorologi yang
diprediksi oleh BMKG,
puncaknya terjadi pada Desember, Januari dan Februari 2022. Untuk mengatisipasi bencana tersebut, Plt
Bupati Bekasi Akhmad Marjuki memimpin Apel Siaga Bencana di Plaza Pemda
Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat, pada Rabu (17/11/2021).
Apel siaga diikuti oleh seluruh perangkat daerah
terkait, Forkopimda, unsur masyarakat, dunia usaha, relawan dan penggiat
kebencanaan Kabupaten Bekasi.
Plt
Bupati Bekasi, Akhmad
Marjuki,
menyampaikan, penanggulangan bencana memerlukan langkah konkret dari semua
pihak, baik dari unsur pemerintah, masyarakat, para relawan dan dunia usaha.
"Perlu
dibangun sikap kegotongroyongan, koordinasi dan sinergitas dari semua unsur,
baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha agar penanggulangan bencana dapat
berjalan secara cepat, efektif dan efisien," kata Marjuki.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten
Bekasi, Hendri Lincoln mengatakan, apel siaga darurat bencana tingkat Kabupaten
Bekasi tahun 2021 merupakan rangkaian kegiatan antisipasi menghadapi bencana
hidrometeorologi yang diprediksi oleh BMKG puncaknya terjadi pada Desember,
Januari dan Februari 2022.
"BPBD
membantu menyelaraskan setiap unsur
pentahelix dari pemerintah daerah, TNI/Polri, masyarakat dan relawan
serta dunia usaha yang dapat menyalurkan CSR-nya, dalam menghadapi bencana
hidrometeorologi ke depan," katanya.
Ia
berharap bencana ini tidak terjadi, namun pihaknya tetap bersiap dari hal
terburuk untuk meningkatkan rasa aman kepada masyarakat apabila terjadi
bencana.
Hendri
menyampaikan, bencana banjir yang terjadi pada awal tahun 2021 lalu melanda 23
kecamatan di Kabupaten Bekasi akibat curah hujan yang tinggi dan meluapnya
beberapa aliran sungai.
"Ada
dua jenis banjir di Kabupaten Bekasi, yang pertama dari tingginya curah hujan
dan meluapnya aliran sungai, yang kedua banjir yang berasal dari air pasang
laut atau rob, yang terparah ada di tiga kecamatan, yaitu Muaragembong, Babelan,
dan Tarumajaya," ungkapnya.
Dengan
mulai datangnya musim penghujan, Hendri mengimbau masyarakat Kabupaten Bekasi,
agar selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana, baik banjir,
puting beliung maupun tanah longsor.
"Kami
juga meminta aparatur daerah, camat, lurah dan kepala desa, untuk bersiap siaga
melakukan early warning system untuk masyarakat, dengan peralatan tradisional,
kemudian menyampaikan laporan kepada BPBD sebagi pos utama penanggulangan
bencana," terangnya. (ely/martinus)