KOTA BANDUNG, MEDIA METROPOLITAN-- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung memberikan penghargaan kepada sejumlah pelaku usaha pada malam Anugerah Pesona Pariwisata Tahun 2021 di Grand Ballroom Pullman Hotel, Selasa 23 November 2021.
Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Kota
(Pemkot) Bandung atas dedikasi para pelaku usaha mempertahanan roda
kepariwisataan di Kota Bandung.
Penghargaan Anugerah Pesona Pariwisata 2021 diberikan kepada: 1. Hotel
Bintang 5 terbaik – Sheraton, 2. Hotel Bintang 4 terbaik – Mercure City Center, 3. Hotel
Bintang 3 terbaik – De Braga Artotel, 4. Hotel Bintang 2 terbaik – Malaka, 5. Hotel
Bintang 1 terbaik – Vio Surapati, 6. Hotel non bintang terbaik – Lebak Gunung Permai, 7. Restoran
terbaik – Sushi Tei Flamboyan, 8. Rumah Makan terbaik – Raja Sunda Pasteur, 9. Waralaba
Makanan terbaik – Mcdonals Cibiru.
Kemudian penghargaan khusus untuk kategori destinasi wisata
tematik terbaik diraih oleh Karang Setra, dan destinasi wisata belanja terbaik
diraih oleh Paris Van Java.
Pada malam Anugerah tahun ini, penghargaan secara langsung
diserahkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna.
Menurut Ema, sudah sepantasnya Pemkot Bandung memberikan
penghargaan tertinggi berupa anugerah pesona pariwisata. Sebab sektor
pariwisata menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar.
“Kita melihat struktur ekonomi di Kota Bandung dari dunia
pariwisata memiliki posisi yang sangat luar biasa,” ungkapnya.
“Kalau dari sektor hotel normal, potensi (PAD) di angka Rp325
miliar, dan restoran cukup besar sekitar Rp350-375 miliar. Namun karena pandemi
semuanya hampir lumpuh,” imbuh Ema.
Meski begitu, demi menjaga roda perekonomian di sektor
pariwisata Pemkot Bandung terus berupaya salah satunya dengan memberikan
relaksasi secara bertahap sesuai anjuran pemerintah pusat.
Kendati demikian, Ema meminta para pelaku usaha sektor
pariwisata terus berinovasi dan harus mampu menyesuaikan dengan kondisi saat
ini.
“Jadi dunia pariwisata itu harus kita dukung dan jaga. Itu suatu
keniscayaan. Apalagi Kota Bandung tidak memiliki sumberdaya alam,” tuturnya.
“Jadi pariwisata Kota Bandung harus dipenuhi inovasi dan
kreativitas. Sekarang harus menyesuaikan dengan situasi pandemi yang masih
melanda,” tambahnya. Di samping itu, Ema kembali mengingatkan meski saat ini angka
kasus covid-19 di Kota Bandung sudah mulai mereda, tetapi masyarakat diminta
terus hati-hati dan tidak boleh euphoria.
“Mari bahu membahu untuk mengendalikan Covid-19 supaya kehidupan
apapun bisa kembali normal,” imbaunya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi
Kaniasari mengungkapkan, penilaian peraih anugerah berdasarkan Sapta Pesona.
“Kita melihat satu kegiatan yang bisa mencitrakan keamanan,
ketertiban, keindahan dan kenangannya, selain itu untuk tahun ini ada
penambahan penilaian yaitu CHSE atau Clean, Health, Safety dan Environment,”
ungkapnya.
Pada tahun ini terdapat 27 nominator terpilih yang dinilai oleh
tim juri yang melibatkan Bapenda, DPMPTSP, Dinkes, STP Bandung, Perhimpunan
Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Jabar, Riung Priangan dan Asosiasi Cafe
dan Restoran (Akar).