Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi,
Dedy Supriyadi, usai membukan latihan kegiatan
Latihan Gabungan Simulasi Tanggap Darurat Bencana Tingkat Kabupaten Bekasi mengatakan, Pemkab Bekasi melaksanakan kegiatan ini
bertujuan untuk mendeteksi serta mengantisipasi sedini mungkin potensi bencana
yang dapat terjadi. Hadirnya berbagai instansi tersebut menunjukkan bahwa
kesiapsiagaan bencana di Kabupaten Bekasi merupakan tanggung jawab bersama.
"Hari ini kita saksikan simulasi
tanggap bencana bekerja sama dengan instansi lainnya, karena kebencanaan apapun
merupakan tanggung jawab bersama. Dengan adanya kegiatan ini kita harus
mendeteksi sedini mungkin dan mengantisipasi bencana tersebut," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa, beberapa wilayah
rawan bencana di Kabupaten Bekasi telah dilibatkan dalam mitigasi kesiapsiagaan
bencana. Hal tersebut dilakukan agar wilayah tersebut dapat merespon cepat
apabila terjadi bencana, guna meminimalisir korban dan meminimalisir dampak
yang dirasakan masyarakat.
"Sudah ditetapkan ada beberapa
wilayah yang kita ikutkan sebagai mitigasi bencana, sepeti wilayah banjir,
longsor, kebakaran di pusat kepadatan penduduk, dan lainnya dengan harapan
dapat merespon cepat apabila terjadi bencana," jelasnya.
Selain diterapkannya beberapa upaya
mitigasi, ia menambahkan bahwa Pemkab Bekasi telah memiliki perlengkapan, kesiapan
sumber daya masyarakat, serta koordinasi antar Perangkat Daerah yang dinilai
baik. Ia yakin Pemkab Bekasi tidak akan mengalami kesulitan dalam menghadapi
segala kemungkinan bencana.
"Alhamdulillah sampai saat ini,
kita tidak mengalami kesulitan. Karena baik dari segi perlengkapan atau
kesiapan sumber daya manusia, Kabupaten Bekasi sudah terkoordinasi dengan baik
oleh BPBD dan Perangkat Daerah lainnya." tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD,
Henri Lincoln, menyampaikan bahwa simulasi dan latihan gabungan tahun ini
berfokus pada kesiapsiagaan bencana banjir, karena bencana banjir merupakan
bencana yang paling banyak terjadi terutama di wilayah utara Kabupaten Bekasi.
"Sementara pada tahun ini kita
prioritaskan untuk banjir, karena belajar dari pengalaman tahun 2021, banjir
merupakan bencana yang paling sering terjadi di Kabupaten Bekasi,"
terangnya.
Dengan terlibatnya 230 personil
gabungan dan 78 relawan penggiat kebencanaan, ia berharap dapat meningkatkan
kesiapsiagaan serta menurunkan resiko bencana di Kabupaten Bekasi, sehingga
masyarakat tidak akan terkena dampak secara signifikan.
"Disampaikan bahwa 230 personil dan 78 relawan terlibat dengan harapan kita semakin siap siaga dalam menghadapi bencana." harapnya. (ely)