Pantauan di lokasi, aksi spontanitas ini dimulai sekira pukul 11.00 WIB. Mereka
mulai merangsek ke depan gerbang Balai Kota Bandung dan turut memberhentikan
rekannya yang melintas di Jalan Wastukencana supaya ikut mogok membawa
penumpang.
Perwakilan
ojol, Alif mengatakan mereka menuntut aplikator seperti Gojek dan Grab
mengevaluasi tarif yang dianggap merugikan. Ditambah saat kondisi pandemi,
pemasukan mereka pun minim lantaran sepi orderan.
“Kita
di Kota Bandung merasakan, sudah ongkos kecil, murah, orderan pun
angin-anginan. Kita menuntut supaya aplikator bisa menyesuaikan tarif dan
kembalikan skema kita yang kita harap gaji kita sendiri,” katanya, Kamis
(24/3/2022).
Ratusan
ojol ini menuntut aplikator bisa menyesuaikan tarif sesuai aturan yang
diberlakukan pemerintah. Kemudian, penyamarataan tarif antar aplikator supaya
tak memberatkan para mitra pengemudi ojol.
“Supaya
tuntutan kami sebagai mitra dilihat oleh aplikator, dari segi hak, ongkos juga
mengikuti aturan pemerintah. Ongkosnya juga jangan sampai ada persaingan dengan
aplikasi yang lain,” ucapnya.
Alif
mengaku sebelum pandemi, para mitra pengemudi biasanya bisa mendapat
penghasilan lumayan karena potongan dari aplikator hanya berkisar 20 persenan.
Namun kini saat pandemi, potongan itu semakin tinggi bahkan bisa mencapai 50
persen.
“Bayangin
dulu sebelum pandemi, kalau kita dapet ongkos Rp 9 ribu, potongannya itu ke
aplikator paling Rp 2 ribu doang. Sekarang kalau misalkan kita dapat Rp 13
ribu, kita cuma dapet Rp 7 ribu doang,” ungkapnya.
“Kami
mitra bisa diam, tapi kami ada batasnya. Mau sampai kapan kami dijajah sama
aplikator, aplikator jangan pengen untungnya aja, harus disamaratakan juga
pemasukannya,” tambahnya.
Setengah
jam menggelar aksi demo, ratusan ojol itu lalu ditemui oleh salah satu pejabat
Kesbangpol Kota Bandung. Mereka akhirnya sepakat berunding usai Kesbangpol akan
memfasilitasi tuntutan mereka ke pihak aplikator ojek online.
“Hasil
obrolan dengan Kesbang akan difasilitasi untuk mediasinya. Tapi kalau misalkan
tuntutan ini enggak dikabulkan, kita akan turun demo lagi sampai semua transparan,”
pungkasnya.