Tanah dan air ini akan dibawa ke
Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dan diberikan secara simbolis
kepada Presiden Joko Widodo.
“Alhamdulillah dalam waktu singkat 27
kota/kabupaten yang ada di Jawa barat dengan gerak cepat dan dengan semangat
yang sangat baik sudah berhasil mengirimkan air dan tanah. Tentu dipilih
menurut kearifan lokal,” ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung,
Sabtu (13/3/2022) kemarin.
Tanah dan air itu akan diserahkan
ketika semua gubernur dari Indonesia diundang untuk melihat calon lokasi baru
ibu kota Indonesia.
Ia mengapresiasi langkah cepat para
tokoh di kabupaten/kota yang berhasil mengumpulkan tanah dan air dalam waktu
singkat. Sebab tanah dan air yang dibawa ini bukan sembarangan dan mengandung
sejarah dan kaya makna.
“Sumbernya bermacam-macam. Ada yang
dari air Masjid Agung, ada yang dari air gunung. Ada yang dari air keramatkan
dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Acara bertemakan “Tanah dan Air
dari Jawa Barat untuk IKN” diselenggarakan dengan sangat
sederhana dimaksudkan sebagai simbol dukungan dari seluruh warga Jawa
Barat.
“Prosesi juga dibuat sederhana,
semata-mata simbol ketawaduan, simbol keserdahanaan Jawa Barat yang
tentu mendoakan lahir batin agar perjalanan bangsa ini Allah berkahi, Allah
lindungi,” ujar Ridwan Kamil.
Budayawan Sunda Aat Soeratin
mengungkapkan, tanah dan air dari Jabar ini memiliki makna sangat filosofis
karena diambil dari semua kabupaten/kota di Tanah Pasundan.
Menurutnya, aksi di Jabar bagian dari
proses menyalurkan energi untuk ibu kota baru, dan menjadi tanah harapan.
“Mudah-mudahan ibu kota baru itu menjadi
ibu kota harapan, mudah-mudahan menjadi Indonesia yang jauh lebih baik,”
pungkasnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Jawa Barat KH. Rahmat Syafei menilai, bahwa langkah ini adalah
ketulusan, tanggung jawab, dan dukungan rakyat Jawa Barat.
“Mudah mudahan dengan doa dan simbolik itu merasakan rakyat Jawa Barat. Ikut tanggung jawab atas persatuan dan pembangunan NKRI,” tandasnya. (Supriyanto)