KAB BEKASI, MEDIA METROPOLITAN-- Kabupaten Bekasi menjadi satu-satunya kabupaten/kota se-Indonesia yang telah memiliki Indeks Kepedulian Isu Kependudukan (IKIK).
Hal tersebut dikatakan Direktur Kerjasama Pendidikan
Kependudukan dari BKKBN Pusat, Edi Setiawan saat menjadi narasumber pada
kegiatan sosialisasi IKIK yang digelar di Hotel Java Palace Jababeka Cikarang
Utara, pada Rabu (13/07).
“Kami telah menyusun IKIK dari tahun 2013, tetapi hanya kita
hitung untuk level nasional dan level provinsi. Kemudian dengan kerjasama ini,
baru Kabupaten Bekasi yang memanfaatkan peluang ini untuk kita bisa menghitung
IKIK untuk level kabupaten/kota,” jelas Edi Setiawan.
Dengan begitu, Kabupaten Bekasi menjadi satu-satunya
Kabupaten/Kota yang pertama memiliki penghitungan Indeks Kepedulian Isu
Kependudukan untuk tingkat Kabupaten/Kota.
“Jadi Kabupaten Bekasi menjadi satu-satunya dari 500 sekian
Kabupaten/kota yang mempunya angka IKIK, dan kita harapkan kabupaten/kota lain
bisa tergerak menjadikan IKIK sebagai salah satu sumber indeks untuk bisa
mengukur bagaimana kepedulian terhadap isu-isu kependudukan,” harapnya.
Dengan memiliki penghitungan IKIK, Edi berharap akan menjadi
rujukan setiap pemerintah daerah untuk membangun wilayahnya. Ada empat komponen
dari IKIK yaitu komponen kualitas, kuantitas, mobilitas dan lingkungan.
“Manfaatnya apa, ketika kita mengetahui indikator-indikator
tersebut, kita jadi tahu lemahnya dari pembangunan kependudukan Kabupaten
Bekasi apa? Misalnya masih tingginya angka pengangguran dan perceraian, itu
masih menjadi penyebab kualitas di Kabupaten Bekasi itu masih rendah,”
paparnya.
Selain itu, juga kepemilikan akte kelahiran masih sangat
rendah serta banyaknya generasi muda yang tak menamatkan sekolahnya baik
ditingkat SMP dan SMA.
“Tingkat pendidikan drop out level SMP dan SMA masih tinggi
, nah ini masih menjadi kendala dari sisi komponen kualitas,” tambahnya.
Dengan penghitungan IKIK, permasalahan tersebut akan diketahui
penyebab serta solusi untuk menanganinya.