DEPOK, MEDIA METROPOLITAN –
Acara pelepasan siswa-siswi SMA Negeri 11 Depok, Wisuda Angkatan Ke VIII Tahun 2023-2024 berlangsung meriah.
Acara tersebut diselenggarakan di Gedung Jakarta Global University (JGU), Jln Boulevard, Kota Kembang, Depok.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Kantor Cabang Daerah (KCD) Wilayah II, Kota Bogor-Depok, Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, Asep Sudarsono, Pengawas Pembina Wilayah II, Kota Bogor- Depok, Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, Dudung, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Depok, Wawan Ridwan, Ketua Komite SMAN 11 Depok, Dewan Guru, Orangtua, dan Wisudawan/i.
Dari pantauan Media Metropolitan, Pkl 8.30 WIB, terlihat para Wisuda/i dan orangtua yang ikut mendampingi anaknya sudah menempati tempat duduk yang telah disediakan oleh panitia acara.
Acara diisi dengan beberapa kata sambutan yang diselingi dengan beberapa atraksi tari dan nyanyian dari para Wisudawan/i serta atraksi seni tari daerah Jawa Barat, membaca pantun secara bergantian, dilanjutkan kata sambutan dari Kepala KCD Wilayah II Kota Bogor- Depok, Asep Sudarsono.
Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Depok, Adi Prapanca, menyampaikan kata sambutan di hadapan para Wisudawan/i yang berjumlah 500 orang tersebut. Ia berpesan agar para Wisudawan/i tetap menjaga nama baik Almamater dan juga membawa harum nama sekolah di perguruan tinggi manapun dia menuntut ilmu.
Dia berpesan supaya tetap menjaga nama baik sekolah asalnya kalaupun melanjutkan study di Perguruan Tinggi ataupun bekerja diluar Kota Depok, itulah harapan Kepala Sekolah yang sudah empat tahun memimpin SMAN 11 Depok ini.
Di kesempatan yang sama, Humas SMAN 11 Depok, Ubay menjelaskan, acara Wisuda/i SMAN 11 Depok, terselenggara atas kerja sama orangtua siswa, komite dan pihak sekolah.
Dikatakannya, Wisuda/i SMAN 11 Depok Angkatan ke VIII Tahun 2023/2024 berjumlah 500 orang yang terdiri dari, Jurusan IPA sebanyak 250 orang dan Jurusan IPS sebanyak 250 orang.
Namun kata Ubay, dari jumlah tersebut hanya 8 orang yang mendapatkan undangan jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Dari jalur SNBP tersebut, 1 orang masuk ITB (Tehnik Perminyakan), 3 orang UNJ Jakarta, 3 orang UNSIKA Krawang dan 1 orang IPB Bogor.
Menurut Ubay minimnya rekruitmen jalur SNBP-PTN dari SMAN 11 Depok ini disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah masalah akreditasi.
Akreditasi, sambung Ubay merupakan suatu hal penting untuk menentukan arah standard mutu pendidikan sekolah yang bersangkutan.
Ia mengaku bahwa SMAN 11 Depok masih kategori akreditasi B.
“Kedepan, kami akan mencoba mengevaluasi secara keseluruhan sumberdaya yang ada di SMAN 11 Depok, bersama- sama bergandeng tangan untuk meningkatkan prestasi untuk mendapatkan nilai akreditasi yang paling tinggi, supaya dapat bersaing dengan sekolah lain,” Ucap Ubay.
Di kesempatan yang sama salah seorang orang tua Wisudawan/i, yang sempat di temui awak media ini, S. Rajagukguk mengatakan, kebanggaannya anaknya bisa lulus dari SMAN 11 Depok meskipun tidak mendapatkan undangan jalur prestasi (SNBP), namun dirinya tetap bersyukur anaknya dapat menyelesaikan pendidikannya dari sekolah tersebut.
“Meskipun anak saya tidak dapat undangan dari jalur prestasi, namun saya optimis pada Ujian Nasional Perguruan Tinggi Negeri (UNPTN), yang akan digelar bulan depan masih terbuka lebar,” katanya berharap (Rajagukguk)