KAB.BEKASI, MEDIA METROPOLITAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat memprioritaskan penanganan titik rawan banjir menjelang musim penghujan.
Pj. Bupati Dani menyampaikan bahwa, berdasarkan laporan dari BBWS Citarum terdapat 55 titik tanggul kritis dengan kategori ringan atau hijau, sedang atau kuning, sangat kritis atau merah di sepanjang daerah hilir sungai Citarum. Dari 55 titik tersebut, 49 diantaranya masuk dalam wilayah Kabupaten Bekasi.
“Dari BBWS Citarum untuk penguatan tanggul, ternyata ada 55 titik kritis yang diantaranya yaitu 26 titik merah, 26 titik kuning, dan 3 titik hijau. Yang masuk dalam wilayah Kabupaten Bekasi sendiri ada 49 titik,” ucapnya di Ruang Rapat Bupati, Cikarang Pusat, pada Rabu (22/9).
Pada 26 titik tanggul merah, dirinya menambahkan Pemkab Bekasi akan mengirimkan surat kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar BBWS Citarum dapat diberikan anggaran tambahan, sehingga dapat segera melakukan perbaikan di titik tersebut.
“26 titik yang merah ini tadi kami sudah sepakati akan menyurati Kementerian PUPR untuk dapat diberikan anggaran tambahan kepada BBWS Citarum agar dapat segera dilakukan perbaikannya. Sedangkan untuk 26 titik kuning akan dilaksanakan pada 2022,” tambahnya.
Selain itu, dirinya bersama Komandan Sektor 20 Citarum Harum akan melaksanakan penghijauan pada daerah aliran sungai Citarum khususnya tanggul yang masih kuat dengan cara melakukan vegetasi tanaman guna memperkuat tanggul.
“Kita dengan Komandan Sektor 20 akan merintis pelaksanaan penghijauan pada daerah aliran sungai Citarum di daerah hilir khususnya untuk tanggul yang masih kuat dengan vegetasi tanaman agar dapat memperkuat tanggul,” pungkasnya.
Terakhir, dirinya meminta kepada Camat yang ada di wilayah 26 titik tanggul merah untuk dapat melaksanakan Early Warning System dengan cara mengamati tinggi muka air di wilayah hulu sungai. Hal itu dimaksudkan agar pada saat air di wilayah hulu sungai sudah meninggi, Pemkab Bekasi dapat segera melakukan evakuasi pada warga yang tinggal di bantaran sungai.
“Saya minta kepada Camat yang ada di 26 titik wilayah tanggul kritis untuk melaksanakan Early Warning System dengan mengamati tinggi muka air di hulu. Jadi saat air sudah meninggi di hulu, kecamatan di hilir dapat diinfokan dua atau tiga jam sebelumnya sehingga dapat dievakuasi.” tutupnya.
Dalam rapat tersebut, turut hadir Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Abdur Rofiq, Kepala Bappeda, Dedi Supriyadi, Camat wilayah terkait, Komandan Sektor 20 Citarum Harum, Kolonel Inf Budijanto, serta perwakilan BBWS Citarum. (Ely/Martinus)
Baca Berita :
- Sertijab di Polres Metro Bekasi, Dua Kasat dan Satu Kapolsek Berganti
- 14 Tahun Jadi Buronan Kejaksaan,Terpidana Korupsi Bank Mandiri Ditangkap di Bandung
- Tingkatkan Layanan Berbasis Digital, Dishub Kabupaten Bekasi Luncurkan Siremot
- Pemkab Bekasi Terus Tekan Angka Stunting
- Kembangkan Potensi Ibu-ibu, DPMD Kabupaten Bekasi Gelar Pelatihan Menjahit
- 574 Peserta CASN Kabupaten Bekasi Jalani Test SKD di Hari Pertama
- Percepatan Vaksinasi, Ini Strategi Pemkab Bekasi