Agus Triyono Tinjau Tumpahan Minyak Pertamina Pesisir Pantai Muara Gembong

oleh -188 Dilihat

Fhoto: Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Bekasi, Agus Triyono  berbincang dengan Nelayan pesisir pantai Kecamatan Muaragembong, Senin (3/5/2021


KAB.BEKASI, MEDIA METROPOLITAN– Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Bekasi, Agus Triyono  meninjau pesisir pantai Kecamatan Muaragembong akibat insiden kebocoran minyak (oil spill)  pipa milik PT Pertamina (Persero) beberapa waktu lalu. Dari hasil tinjauannya, Agus  mengatakan dampak tumpahan minyak di pesisir Muara Gembong tak separah di masa awal kebocoran terjadi dulu.


“Iya, memang ada limbahnya tapi tidak seperti dulu,” ungkap Agus kepada Metropolitan di ruang kerjanya, Senin (3/5/2021).

Akibat insiden kebocoran minyak (oil spill) tersebut, Agus mengatakan dua sampai tiga minggu, nelayan pesisir muara bungin dan Muara Bendera di Kecamatan Muara Gembong tidak melaut  dan kalau melautpun menurut penuturan nelayan,hasil tanggkapan nelayan tidak maksimal. Sehingga tidak sebanding biaya operational yang dikeluarkan kata nelayan kepada DPK Kabupaten Bekasi.

“Karena spekulasinya kalau mereka membeli minyak (bahan bakar perahu kapal,red) kemudian tenaga atau jaringnya terkena oil spill kan dia rugi karena jaringnya akan rusak,1 lebih baik istirahat sementara di rumah,” ujarnya.

Untuk sementara, iformasi yang diterima pihaknya, kata agus, tumpahan minyak mentah yang mencemari pesisir muara bungin dan Muara Bendera di Kecamatan Muara Gembong disebabkan terbawa arah angin.

“Tumpahan atau ceceran minyak mentah di perairan itu terjadi karena terhembus angin timur. Tapi saya belum mengetahui pastinya bocornya dari mana. Kalau itu angin timur mungkin dari Karawang,” jelanya.
 
Untuk saat ini kondisi dilapangan saat ditinjau, kata Agus, perairan pesisir muara bungin dan Muara Bendera sudah mulai bersih dan berangsur normal sebagian nelayan juga sudah mulai melaut.

“Kalau sekarang engga, airnya pun sudah bersih dan berangsur normal. Sekarang para nelayan juga sudah pada kelaut semua, Sudah pada nangkap Ikan, sudah pada ngejaring,” sambungnya.

Meski begitu, Agus menyampaikan atas insiden itu pihaknya telah memanggil PT Pertamina (Persero) pada tanggal 29 April 2021 kemarin, dan meminta agar Pertamina memberikan kompensasi ganti rugi terhadap nelayan yang terdampak.

“Sejak tanggal 29 April sudah kita panggil tapi mereka (Pertamina,red) sedang menyelesaikan ganti rugi yang di Karawang. Mungkin kamis besok mereka baru bisa untuk menyelesaikan yang disini,” pungkas (Advetorial/Ely)

Baca Berita : 

No More Posts Available.

No more pages to load.