WAY KANAN, MEDIA METROPOLITAN— Bupati Way Kanan, Raden Adipati Surya (RAS) menyampaikan pidato perdana periode kedua saat sidang istimewa di Ruang Sidang paripurna DPRD, Senin (1/3).
Dalam pidatonya RAS menjelaskan, sidang istimewa ini menjadi titik awal bagi saya untuk memulai tugas melaksanakan Pemerintahan 2021-2024, saya selaku Bupati Kabupaten Way Kanan bersama Wakil Bupati akan menyampaikan beberapa kondisi yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang akan kita hadapi dalam pembangunan kedepan, dalam rangka mewujudkan visi misi.
Berdasarkan kondisi, potensi dan letak strategis Kabupaten Way Kanan, memiliki keunggulan komparatif yang dapat mendorong percepatan pembangunan agar sejajar dengan daerah lain. Letak strategis di Jalan Nasional Lintas Tengah Sumatera sepanjang 81,9 km, didukung dengan keberadaan jalur Kereta Api dengan 4 Stasiun, keberadaan Bandara Gatot Subroto yang segera melayani penerbangan sipil akan semakin membuka konektifitas antara wilayah.
“Menurut pola tata guna lahannya sebagian besar merupakan lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, Selain itu Kabupaten Way Kanan merupakan daerah daerah aliran sungaiyang sebagian besar sungai-sungainya mengalir dari arah Barat yang berbukit-bukit menuju kearah Timur yang landai. Sebagian air sungai ini dikelola melalui Daerah Irigasi (DI) Way Umpu, Bendung Way Besai dan Suplesi Way Besai, serta Daerah Irigasi (DI) Komering. Hal ini sangat potensial dimanfaatkan untuk budidaya pertanian, perkebunan, budidaya ikan, dan pariwisata. Dari sisi demografi dapat kita lihat bahwa penduduk Kabupaten Way Kanan tahun 2019 menurut 450.109 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,95% ”, ujar Bupati H. Raden Adipati Surya, SH, MM.
Pada pidato perdana Periode Kepemimpinan Kedua Bupati Adipati juga menyampaikan bahwa kondisi perekonomian Kabupaten Way Kanan selama periode 2016-2019 tumbuh rata-rata 5,16% dan pada tahun 2019 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adhb sudah mencapai 14,1 trilyun rupiah dengan PDRB perkapita sudah mencapai Rp. 31.378.767,84. Perekonomian daerah ditopang oleh lapangan usaha pertanian dengan kontribusi rata-rata terhadap PDRB atas dasar harga berkelanjutan (ADHB) selama periode 2016-2019 mencapai 36,26% dan laju pertumbuhan rata-rata mencapai 2,65%, disusul oleh lapangan usaha industri pengolahan dengan Kontribusi rata-rata mencapai 22,77% dan pertumbuhan laju rata-rata mencapai 6,45%, lapangan usaha perdagangan dengan kontribusi rata-rata mencapai 9,56% dan laju pertumbuhan rata-rata 6,29%,
“Sementara sisi pembangunan Sumberdaya Manusia juga terus dilakukan, hal ini terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia yang pada tahun 2016 sebesar 65,74 meningkat menjadi 67,44 pada tahun 2020. Hal ini ditopang oleh semakin baik angka harapan hidup, angka rata-rata lama sekolah , angka harapan lama sekolah, dan pengeluaran perkapita yang tak terkalahkan. Untuk kesejahteraan masyarakat juga semakin membaik, hal ini terlihat dari menurunnya angka kemiskinan, yang pada tahun 2016 angka kemiskinan sebesar 14,58% menurun menjadi 12,90% pada tahun 2020. Dalam hal tata kelola pemerintahan dibidang pengelolaan keuangan telah diraihnya Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK selama 10 tahun berturut-turut. Sedangkan terkait pelayanan publik saat ini sudah berada pada zona hijau dengan Nilai 97, ujarnya.
Turut hadir pada Paripurna tersebut Wakil Bupati Drs. Ali Rahman, MT, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Komandan Skadron 12 / Serbu, Komandan Lanudad Gatsu, Sekretaris Daerah Kabupaten, Saipul, S.Sos., M.IP, para Staf Ahli Bupati, para Asisten Sekda, kepala Inspektorat Daerah Kabupaten, Sekretaris dan Anggota DPRD, Bagian Tata Pemerintahan dan Bagian Hukum Setdakab serta Ketua Forum Camat.(SANGUN)