KAB.BEKASI, MEDIA METROPOLITAN – Dampak pandemi Covid-19 saat ini sangat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali pada pelaku usaha olahan Perikanan mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Bekasi . Oleh karena itu pemerintah daerah (Pemda) setempat terus memberikan dukungan kepada pelaku UMKM agar tetap terus menggerakkan roda perekonomiannya.
Untuk menjawab itu, Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) mengadakan pembinaan peningkatan teknolog pada pelaku usaha olahan ikan UMKM di Kabupaten Bekasi, di hotel GTV, Rabu (7/4).
Dalam sambutannya, Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK),Agus Triyono menyampaikan kegitan ini merupakan langkah awal kita bersama untuk pemberdayaan pelaku usaha olahan ikan UMKM, yang nantinya diharapkan akan lahir UMKM yang siap untuk dibina dan didampingi dalam proses hingga mendapatkan izin edar pangan olahan, guna meningkatkan keamanan pangan, kepercayaan konsumen dan meningkatkan nilai ekonomi dari pelaku usaha olahan Ikan.
“Dalam menghadapi tantangan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 ini, kami melihat bahwa peningkatan daya saing pelaku usaha olahan ikan UMKM, perkembangan ilmu dan teknologi, serta globalisasi, maka registrasi pangan olahan perlu dilakukan. Mengingat kunci keberhasilan daya saing suatu produk sangat ditentukan oleh kemampuan industri tersebut untuk menjawab tuntutan konsumen baik dari sisi mutu, terutama sisi keamanan pangan.” kata Agus Triono.
Menurutnya, aspek legalitasnya juga harus diperhatikan guna untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan pangan suatu produk seperti Izin SPP-IRT dari Dinas Kesehatan dan MD untuk ijin edar dari BPOM.
Untuk itu, Ia berharap kepada para pelaku usaha olahan ikan UMKM yang hadir untuk segera menelengkapinya. Bagi para UMKM yang belum mengatongi ijin tersebut, Pihaknya bersedia berkodinasi dengan dinas-dinas terkait seperti Dinas Kesehatan dan BPOM, agar dapat membantu UMKM untuk mendapat Sertifikat Pendukung Usaha Pengolahan sehingga pelaku usaha olahan ikan UMKM akan mampu bersaing di pasaran.
“Keuntungan memiliki SPP-PIRT sangat banyak, antara lain sebuah produk yang sudah ber SPP-PIRT bisa diterima di toko-toko modern, seperti Alpamart dan Indomaret,” kata Agus Triono.
Selain itu, Agus Triono meminta para pelaku usahaolahan ikan UMKM meningkatkan daya saing usaha mikro kecil memasarkan produknya di pasar digital dalam rangka memperluas akses pasar.
“Dengan memanfaatkan teknologi digital, diharapkan UMKM dapat mengatasi sebagian dari permasalahan tersebut. Beberapa di antaranya melalui pemasaran yang semakin terbuka dan tanpa batas, serta permodalan yang semakin cepat dan mudah,” ungkapnya. (Ely/Advetorial)
Baca Berita: