KOTA BEKASI, MEDIA METROPOLITAN – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bekasi gencar melakukan kegiatan sosialisasi Program Prioritas Nasional (Pro PN) 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Kepala DPPKB Kota Bekasi Marisi mengatakan sosialisasi dilakukan untuk memberikan edukasi kepada para petugas lini lapangan progam Keluarga Berencana (KB) untuk disampaikan kembali kepada ibu-ibu di lapangan terkait dengan 1000 HPK.
“Supaya kita bisa merencanakan keluarga kita, supaya hamil harus direncanakan, terus ketika hamil harus diberikan asupan gizi yang baik kepada ibu hamil supaya fisik dan otak janin dapat bertumbuh dengan baik. Kalau makanan tidak bergizi maka pertumbuhan otak anak menjadi rendah, dan akan menghasilkan generasi muda yang tidak berkualitas,” ujarnya saat sosialisasi di RT 06/10 Kel.Kranji, Kec.Bekasi Barat, Kamis, (17/7/2020).
Marisi yang didampingi Lurah Kranji Andi Kristanto, UPT Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana serta kader Posyandu, Puskesmas Kranji.
Dijelaskannya, pondasi utama kehidupan manusia di masa depan dapat dipengaruhi oleh pengasuhan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, yang dimulai sejak awal konsepsi atau selama 270 hari masa kehamilan serta 730 hari setelah lahir (hingga anak berusia 2 tahun).
Selain itu, 200 hari sebelum terjadinya konsepsi (pembuahan) harus dipersiapkan dengan baik seperti meminum vitamin.
Sosialisasi 1000 HPK tersebut, sambung dia, sasarannya yakini ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi dibawa dibawah dua tahun.
Ia menambahkan, dengan sosialisasi tersebut diharapkan dapat menciptakan keluarga yang lebih berkualitas dengan menekan angka stunting, kematian ibu dan anak, angka gizi buruk, dan masalah lainnya.
“Ibu boleh hamil tapi harus jaga jarak, tidak boleh terlalu muda. Cukup 2 anak Jadi kami hanya bisa memberikan edukasi saja,” pungkasnya.
Sementara, Lurah Kranji Andi Kristanto mengatakan, mendukung dan menyambut pembinaan terkait sosialisasi yang dilakukan DPPKB Kota Bekasi dalam rangka menciptakan masyarakat yang sehat dan berkualitas.
Menurutnya dengan adanya sosialisasi ini dapat menekan anggka stunting di Kota Bekasi khususnya di Kelurahan Kranji.
“Kegiatan semacam ini diharapkan bisa memberikan pencerahan bagi keluarga. Agar keluarga menyiapkan secara biak untuk kehidupannya. Kemudian untuk remaja diharapkan tidak menikah di usia remaja.”imbuhnya.
“Saya harap masyarakat mendukungnya Tanpa dukungan masyarakat, program ini tidak ada artinya, sebab kerja ini bukan hanya dari pemerintah saja, tapi juga semua elemen,”ujarnya. (Martinus)
Baca Berita :