KAB BEKASI, MEDIA METROPOLITAN – Desa Pantai Bahagia, salah satu Desa Pantai di wilayah Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat, Pembangunan Infrastruktur, perlu perhatian dari Pemerintah.
Desa Pantai Bahagia salah satu Desa yang kaya akan hasil alamnya, akan tetapi potensi kekayaan alam tersebut terhambat karena akses infrastruktur yang kurang memadai sehingga masyarakat Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muara Gembong kesulitan menjalani aktifitas baik transportasi dan jasa, sehingga pertumbuhan ekenomi masyarakat tidak berkembang.
Salah satunya Jalan Tambak produktif, hampir 3 km panjang jalan tersebut kondisinya saat ini masih memprihatinkan.
Padahal jalan tersebut sering kali di lalui masyarakat maupun pendatang yang menghubungkan dua pemukiman yaitu Kampung Muara Mati dan Muara Pecah.
Jalan tersebut hanya bisa di lalui pejalan kaki maupun kendaraan roda dua ketika di musin kering atau kemarau karena badan jalan tersebut masih tanah sehingga ketika datang musim hujan tidak akan bisa di lalui.
Desa pantai bahagia yang kaya akan hasil alamnya yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan, petani, tambak dan ada juga sebagian sebagian pedagang kelontong.
Kepala Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Maman Suryaman, mengatakan “Kami Pemerintah Desa Pantai Bahagia beberapa waktu lalu sudah berupaya mengajukan rencana pembangunan melalui Musrenbang akan tetapi hingga saat ini belum di realisasi, kami berharap kepada Dinas terkait agar infrastruktur jalan maupun jembatan penghubung di bangun agar masyarakat kami dapat dengan mudah beraktifitas dengan baik demi memenuhi kebutuhan ekonomi.” Ujarnya
Maman Suryaman menambahkan, “Belum lagi di wilayah lain di desa kami Desa Pantai Bahagia, jembatan- jembatan penghubung pun perlu pembangunan yang permanen, salah satunya Sungai Beting, padahal di wilayah kami terdapat lokasi wisata yang cukup bagus yaitu pantai beting yang kerap kali dikunjungi pendatang yang hobby memancing. Akan tetapi perkembangannya terhambat karena infrastruktur jalan yang tidak memadai. Ujarnya (Karsim)
