KAB BEKASI,MEDIA METROPOLITAN – Terharu dengan kondisi Nemah seorang nenek janda yang bertahan hidup di gubuk reotnya membuat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi dan Relawan Rieke Diah Pitaloka (RDP) Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ikut terharu.
Terharu dengan kehidupan nenek janda yang setia tempati rumah reot bersama dengan tiga orang cucunya yang telah yatim piatu di Kampung Rumbia Poncol, RT 003 RW 002 Desa Karangreja, Kecamatan Pebayuran membuat Ketua DPC PDI Perjuangan Kabuapten Bekasi, Soleman ini terdiam saat sambangi gubuk reotnya.
Sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Soleman sangat merasakan beban hidup yang di alami nenek Nemah. Dirinya tidak ingin warga Kabupaten Bekasi tinggal dalam kondisi seperti itu, dan akan berupaya membantu.
Soleman dalam bincang-bincang dengan nenek Nemah terkait kondisi kehidupannya. Iapun menyampaikan bahwa, rumah Nemah akan dibedah sehingga layak ditempati.
“Kami dari PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi tidak mau mengambil resiko melihat kediaman Nenek Nemah, yang masih tinggal dengan kondisi rumahnya mau ambruk,” kata Soleman kepada wartawan saat di lokasi.
Soleman mengatakan, keputusan untuk membedah rumah nenek Nemah tersebut atas inisiatif PDI Perjuangan sebagai Partai Pelopor dan Juni Bulan Bung Karno. Selain itu, pihaknya juga akan membantu pengurusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
“Sekarang keluarga Nemah kami bawa untuk tidur di hotel. Karena, hari ini juga rumah langsung kami bongkar dan besok akan kami bangun kembali dengan yang lebih layak sebagai tempat tinggal,” ujar Soleman.
“Bantuan bedah rumah ini hasil gotong royong dari Ibu Rieke Diah Pitaloka, Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan, Ibu Martina, kemudian Sekretaris DPC Pa Usup dan Pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi,” tambah dia.
Kondisi kehidupan yang dialami nenek Nemah saat ini sudah semestinya mendapat perhatian serius dari pemerintah Desa.Perhatian seperti bantuan membangun rumah layak huni menggunakan dana Desa, dan bantuan lain demi kelangsungngan hidupnya.
Kondisi kehidupan yang dialami nenek Nemah saat ini sudah semestinya mendapat perhatian serius dari pemerintah Desa.Perhatian seperti bantuan membangun rumah layak huni menggunakan dana Desa, dan bantuan lain demi kelangsungngan hidupnya.
Soleman mengharapkan, kedepannya tidak ada lagi seperti Nemah di Kawasan Industri terbesar di Asia Tenggara ini. Apalagi, keluarga tersebut sudah merasakan rumahnya seperti itu sudah bertahun-tahun.
“Nanti kepala desa, camat dan Dinsos saya panggil. Karena RT dan RW sebetulnya sudah mengusulkan untuk rutilahu, tetapi tidak pernah dapat,” tandasnya. (Ely/Matinus)