KAB.BEKASI,MEDIA METROPOLITAN – Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Bekasi gagal mencapai target 50 persen warga divaksinasi Covid-19 hingga Agustus 2021.
Berdasarkan catatan yang disampaikan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan bahwa vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kabupaten Bekasi baru mencapai 39,16 persen dari target 2.417.794 jiwa.
“Vaksinasinya satu itu mencapai 39,16 persen,” kata Pj Bupati Bekasi saat jumpa pers dengan awak media di ruang rapat Bupati, Senin (30/8).
Pj Bupati Bekasi mengakui capaian vaksinasi ini tidak sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, dimana 50 persen Warga di Vaksinasi pada bulan Agustus 2021. Meski demikian Dani mengklaim, jika dihitung suntikan vaksinasi dosis kedua dan dosis ketiga untuk tenaga kesehatan maka capaian Vaksinasi sudah mencapai 56 persen.
“Kenginan Agustus 50 persen tapi baru tercapai 39,16 persen. Tetapi kalau ditambah dosis kedua, apalagi tenga kesehatan ada dosis ketiga moderna, itu ternyata sudah mencapai 56 persen, hanya data-datanya memang sedang konsolidasi, karena ada metoda kebutuhan yang belum kita singkronkan. tapi paling tidak, target target yang kita canangkan ini ada kemajuan. Tetapi perlu ada perbaikan-perbaikan disisi metoda dan pencatatan laporan ,” ucap Dani.
Terlebih, kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi Dani mengklaim terus melandai dan banyak pasien terpapar Covid-19 yang dinyatakan sembuh. “Data di kami kasus aktif 0,97 persen, tingkat kesembuhan 97,8 persen dan kematian 1,1 persen,” ungkap Ramdan.
Penurunan ini juga ditunjukkan dari Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit rujukan penanganan virus Corona di Kabupaten Bekasi tinggal 21 persen dan BOR di sejumlah lokasi isolasi terpusat (isoter) tinggal 21 Orang.
“BOR sudah 21 persen, baik di rumah sakit non-ICU maupun rumah sakit terpusat dan isolasi di luar RS. Sedangkan yang isoman masih ada 170 orang, diisolasi terpusat ada 21 orang dan yang dirawat di RS ada 62 orang,” imbuhnya.
Untuk menekan kasus penyebaran Covid-19, kata Dani, langkah kedepan yang akan di lakukan yakni pihanya akan meningkatkan upaya testing (pengujian) dan tracing (penelusuran) dalam mendeteksi sebaran kasus Covid-19 di kabupaten Bekasi. Iapun menyebutkan bahwa jumlah pemeriksaan (testing) Covid-19 Kabupaten Bekasi sudah mencapai 38 persen dari target.
“Testing saat ini mencapai 38 persen dari target yang harus dicapai setiap minggu dan ini akan terus akan tingkatkan,” kata Dani.
Namun Ia melihat persoalan masalah pencatatan testing masih tidak lengkap dan tidak Include dengan Sistem Aplikasi Nasional. Untuk itu perlu dibenahi dan diperbaiki
“Ini bukan masalah ditest atau tidak sehingga input datanya tidak lengkap, tidak di Include ke sitem aplikasi nasional, itu yang akan kita perbaiki, jadi bisa aja capaian testing diatas (red -38 persen) itu,” ujarnya.
Sementara, kata Dani, untuk tracing pihaknya telah melakukan tracing kasus kontrak erat diangka 66,7 persen dengan rasio 5,9 setiap kasus. Artinya tracing dilakukan kepada 6 orang kontak erat untuk setiap kasus. Namun pencatatan Tracing petugas terkadang menemukan data KTP dan domisilinya yang berbeda.
“Sering ada persoalan tracing ini, KTPnya di Kabupaten Bekasi tetapi domisinya diluar Bekasi, Itukan susah, kontrak eratnya pasti disana, itulah kenapa tracing masih terkendali,” ungkapnya.
“Dari perkembang itu bisa disimpulkan bahwa kita sudah level III.Kalau Vaksinasi di genjot, kemudian tracing dan testing bisa di tingkatkan lagi, Kita bisa masuk ke level II,” pungkasnya. (Martinus/Ely)