KAB.BEKASI,MEDIA METROPOLITAN -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi meresmikan Rumah Isolasi Terpusat BERANI, khusus diperuntukkan bagi karyawan perusahaan di Kabupaten Bekasi, Rabu (28/7).
Adapun rumah isolasi tersebut terletak di Kompleks Beverly Hills Jababeka, Cikarang Utara. Hal ini merupakan gerakan pertama dari kampanye BERANI (Bekasi Berantas Pandemi), yang digagas oleh Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan.
Turut hadir dalam peresmian ini unsur Forkopimda Kabupaten Bekasi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Ketua Apindo Provinsi Jawa Barat, Ketua Apindo Kabupaten Bekasi, serta para pengelola kawasan industri Se-Kabupaten Bekasi.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Bekasi mengungkapkan tempat isolasi terpusat ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam menurunkan keterisian rumah sakit di Kabupaten Bekasi. Karena sebelumnya, pelaku yang melakukan isolasi mandiri (isoman) 80 persennya adalah pegawai perusahaan.
“Saya yakin dengan adanya upaya pemerintah ini, pusat isolasi ini juga bisa dikembangkan kembali di daerah-daerah lain. Alasannya pun sudah jelas, yakni 80% yang isolasi mandiri adalah pegawai perusahaan. Jika bertanya mengapa angka kematian masih meningkat, itu dikarenakan orang yang tengah menjalani isoman tidak mendapatkan fasilitas yang memadai. Maka dari itu, pusat isolasi ini sangat diperlukan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Pj. Bupati Dani menegaskan setelah dilakukan Testing, Tracing dan Treatment (3T) dan dinyatakan positif, pegawai tersebut harus melakukan isoman di rumah isolasi terpusat. Hal tersebut pun menjadi tugas Satgas Covid-19 untuk memastikan pegawai tersebut sudah memenuhi syarat melakukan isoman di rumah isolasi.
“Bagi yang sudah di Testing dan Tracing kemudian hasilnya positif, hanya disuruh isoman dirumah. Nah, sekarang isomannya di pusat isolasi, baik yang disediakan disini maupun di desa. Itu tugas Satgas untuk memastikan pegawai tersebut sudah di rumah isolasi terpusat,” tegasnya.
Dirinya menambahkan, Treatment untuk pegawai dengan gejala sedang dan berat dibawa langsung ke rumah sakit dengan ambulans yang siap sedia 24 jam untuk bisa memfasilitasi hal tersebut.
Selain meresmikan rumah isolasi terpusat ini, Pj. Bupati Bekasi sekaligus meluncurkan kampanye “BERANI”, singkatan dari Bekasi Berantas Pandemi. Kampanye ini dimaksudkan agar semua masyarakat yang tinggal dan bekerja di Kabupaten Bekasi untuk turut ikut serta dalam memberantas pandemi Covid-19, khususnya di Kabupaten Bekasi.
“Dengan dukungan masyarakat, semua pihak termasuk buruh dan tokoh masyarakat, saya pikir ini bisa dan yakin dalam membantu pandemi covid-19 ini, menimbulkan keberanian saya untuk memunculkan istilah BERANI,” ucapnya.
Pj. Bupati Dani mengatakan rumah isolasi terpusat ini hanya untuk para pegawai yang bekerja di Kabupaten Bekasi. Prosedur untuk pengajuan isolasi, bisa menghubungi langsung manajemen dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi, Hendra Gunawan menyampaikan untuk kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi sudah terjadi penurunan yang signifikan sebesar 30%. Ia juga mengatakan, isolasi terpusat yang berada di Beverly Hills sangat baik dalam segi fasilitas.
“Untuk Kabupaten Bekasi memang kasus aktif Covid-nya sudah menurun secara signifikan, dari 2.500 kasus sampai dengan 1.780 kasus. Isolasi terpusat disini berbeda sekali dengan isolasi terpusat lainnya, karena terletak di perumahan elit dan tempat berjemurnya juga tersedia. Ini luar biasa,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, kapasitas Rumah Isolasi Terpusat memiliki 390 tempat tidur yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu 300 kamar untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) dan pasien gejala ringan, sedangkan 90 kamar untuk pasien gejala sedang atau pasca keluar dari rumah sakit yang rumahnya tidak memungkinkan untuk dijadikan tempat isolasi. Fasilitas tersebut juga diawasi oleh 10 Tenaga Kesehatan (Nakes), serta memiliki 3 zona yaitu Zona Merah diperuntukkan bagi pasien OTG dan gejala ringan, Zona Kuning adalah zona transisi dari merah ke zona hijau, dan zona hijau merupakan clear area atau tidak berkontak erat dengan pasien Covid. (Ely/Martinus)
Baca berita: