KAB BEKASI, MEDIA METROPOLITAN– Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbats di Kabupaten Bekasi Jawa Brat akhirnya terlaksana mulai hari ini Senin (6/9/2021). Hari pertama PTM terbatas, Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Carwinda melakukan peninjauan ke SMP N 1 Tambun Selatan, (6/9).
Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengatakan, sebanyak 2.711 sekolah negeri dan swasta jenjang TK, SD dan SMP di Kabupaten Bekasi, mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Hari ini pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Bekasi sudah dimulai dengan kapasitas kelas 50 persen, waktu pembelajaran dua jam dengan melakukan jaga jarak selama di kelas. Siswa tidak boleh lepas masker selama di sekolah,” kata Dani Ramdan saat meninjau PTM terbatas di SMP Negeri 1 Tambun Selatan, Desa Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Senin (06/09/2021) pagi.
Pj Bupati menamabahkan, dari total keseluruhan sekolah di Kabupaten Bekasi, tidak semua bisa diluluskan untuk menjalankan pembelajaran tatap muka terbatas.
“Ada sekitar 29 sekolah yang tidak memenuhi syarat karena fasilitasnya dan kesiapan guru-gurunya yang belum memadai, sehingga belum kami perbolehkan melakukan PTM,” ujarnya.
Pj. Bupati Bekasi mengatakan, sejauh ini vaksinasi pelajar belum menjadi salah syarat dibukanya pembelajaran tatap muka, karena pencapaian vaksinasi pelajar di Kabupaten Bekasi baru sekitar 18 persen.
“Ya kita akan terus menggenjot vaksinasi pelajar di Kabupaten Bekasi agar semua siswa bisa mengikuti vaksinasi,” terangnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda mengatakan sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka harus memenuhi 11 persyaratan.
“Diantaranya siswa wajib memakai masker, menyiapkan tempat cuci tangan, handsanitizer, thermogun, toilet dan ruang kelas yang bersih, masker dan Izin dari orang tua,” jelasnya.
Jika terdapat sekolah yang tidak memenuhi syarat tersebut, kata Carwinda, maka tidak akan diberikan izin untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Tambun Selatan, Annisa mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengelompokan untuk siswa dan siswi yang mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas, agar tidak menimbulkan kerumunan.
“Jadi siswa yang hadir di sekolah harus sesuai dengan jadwal, ada kelompok A dan kelompok B, yang diatur sesuai dengan nomor urut absen,” kata Annisa.
Pihaknya juga sudah membuat aturan, setiap siswa masuk tiga hari dalam satu minggu, dengan durasi selama dua jam.
“Dalam satu pertemuan diberikan 4 mata pelajaran dengan durasi masing-masing 30 menit,” terangnya. (ely/martinus)